Mabes Polri memastikan buron teroris Umar Patek belum tertangkap. Seseorang yang semula diduga Umar Patek yang dikabarkan ditangkap oleh polisi Pakisatan ternyata bukan pelaku bom Bali I itu.
"Ya, kalau sudah tertangkap, kan sudah ada orangnya. Ini belum ada, jadi masih dicari," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bacrul Alam di Mabes Polri, Jumat (8/4).
Kendati demikian Anton enggan membeberkan kesimpulan Mabes Polri bahwa orang yang tertangkap polisi Pakistan tersebut bukan Umar Patek. Dia tidak menjawab pertanyaan apakah pihaknya telah melakukan tes fisik dan mencocokan data fisik yang dimiliki Mabes Polri dengan sesorang yang telah ditangkap polisi Pakistan itu.
Umar Patek juga memiliki nama sejumlah samaran antara lain Umar Kecil, Umar (Arab), Pa,tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky.
"Polisi Pakistan ngomong masih mencari Umar Patek." ungkap Anton.
Terkait travel warning yang dikeluarkan oleh negara tetangga seperti Australia lanjut Anton, pihaknya menghargai peringatan negara tersebut kepada warga negaranya yang berada di Indonesia. "Itu memang hak mereka. Kami hargai, mereka kan punya warga di sini." terangnya.
Kendati demikian Anton menegaskan situasi keamanan Indonesia kondusif.
Anton menegaskan jika saat ini tim Polri yang dikirim ke Pakistan, belum memberikan laporan terkait Umar Patek. Dari pemerintah Pakistan tersebut, lanjutnya, juga tidak memberikan kepastian mengenai penangkapan Umar Patek. "Sampai sekarang belum ada kabar yang pasti," tegasnya.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan proses diplomasi antara Indonesia dengan Pakistan tak akan berjalan sebelum ada kepastian identitas buronan kasus Bom Bali I, Umar Patek. Karena itu Kementerian Luar Negeri masih menunggu hasil identifikasi Umar Patek yang dilakukan tim dari Kepolisian RI dan Badan Intelijen Negara.
"Kalau sudah pasti Umar Patek maka sudah bisa dibayangkan langkah selanjutnya," kata Marty disela-sela "Thailand-Cambodia Joint Commision on the Demarcation for Land Boundary (JBC)" yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 8 April 2011.
Umar Patek alias Abdul Ghoni (41 tahun) diduga kuat sebagai salah satu pelaku Bom Bali tahun 2002, yang menewaskan 202 orang. Seperti diberitakan sebelumnya, orang yang diduga Umar Patek berhasil ditangkap aparat keamanan Pakistan awal Maret lalu.
Pemerintah Indonesia juga sudah mengirimkan tim khusus ke Pakistan untuk melakukan identifikasi orang yang ditangkap tersebut. Mereka terdiri dari unsur Kepolisian RI, BIN, dan Kementerian Luar Negeri. Namun hingga kini belum ada kepastian identitas sosok yang ditangkap di Pakistan tersebut.
Umar Patek menjadi rebutan empat negara. Selain Indonesia, tiga negara yakni Australia, Filipina, dan Amerika Serikat juga menginginkannya.
Menurut Marty, meski tidak ada perjanjian khusus yang mengatur tentang ekstradisi antara Indonesia dengan Pakistan, Marty optimistis Umar Patek bisa diboyong ke Indonesia. "Caranya bisa diekstradisi, repatriasi atau dihukum di Pakistan," kata Marty. Namun, menurut Marty, hal itu baru bisa dilakukan jika orang tersebut benar Umar Patek.
Amerika pernah mengumumkan akan memberikan hadiah satu juta dolar Amerika kepada siapa saja yang berhasil menangkap sosok yang juga dikenal sebagai Little Arab itu. Umar sendiri dipercaya merupakan bagian dari kelompok pemuda Indonesia, Malaysia dan Philipina yang melakukan pelatihan militer di Pakistan dan Afghanistan kurun waktu 1980-1990 an.
Sekembalinya dari negara konflik itu diduga kuat mereka mendirikan Jamaah Islamiyah yang dituduh Amerika sebagai kelompok teroris dan dipersalahkan terhadap serangkaian aksi toror di Indonesia. Selepas bom Bali, sejumlah sumber menyebut Umar kabur ke Philipina Selatan dan bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf sebagai pelatih militer.
source
"Ya, kalau sudah tertangkap, kan sudah ada orangnya. Ini belum ada, jadi masih dicari," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bacrul Alam di Mabes Polri, Jumat (8/4).
Kendati demikian Anton enggan membeberkan kesimpulan Mabes Polri bahwa orang yang tertangkap polisi Pakistan tersebut bukan Umar Patek. Dia tidak menjawab pertanyaan apakah pihaknya telah melakukan tes fisik dan mencocokan data fisik yang dimiliki Mabes Polri dengan sesorang yang telah ditangkap polisi Pakistan itu.
Umar Patek juga memiliki nama sejumlah samaran antara lain Umar Kecil, Umar (Arab), Pa,tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky.
"Polisi Pakistan ngomong masih mencari Umar Patek." ungkap Anton.
Terkait travel warning yang dikeluarkan oleh negara tetangga seperti Australia lanjut Anton, pihaknya menghargai peringatan negara tersebut kepada warga negaranya yang berada di Indonesia. "Itu memang hak mereka. Kami hargai, mereka kan punya warga di sini." terangnya.
Kendati demikian Anton menegaskan situasi keamanan Indonesia kondusif.
Anton menegaskan jika saat ini tim Polri yang dikirim ke Pakistan, belum memberikan laporan terkait Umar Patek. Dari pemerintah Pakistan tersebut, lanjutnya, juga tidak memberikan kepastian mengenai penangkapan Umar Patek. "Sampai sekarang belum ada kabar yang pasti," tegasnya.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan proses diplomasi antara Indonesia dengan Pakistan tak akan berjalan sebelum ada kepastian identitas buronan kasus Bom Bali I, Umar Patek. Karena itu Kementerian Luar Negeri masih menunggu hasil identifikasi Umar Patek yang dilakukan tim dari Kepolisian RI dan Badan Intelijen Negara.
"Kalau sudah pasti Umar Patek maka sudah bisa dibayangkan langkah selanjutnya," kata Marty disela-sela "Thailand-Cambodia Joint Commision on the Demarcation for Land Boundary (JBC)" yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 8 April 2011.
Umar Patek alias Abdul Ghoni (41 tahun) diduga kuat sebagai salah satu pelaku Bom Bali tahun 2002, yang menewaskan 202 orang. Seperti diberitakan sebelumnya, orang yang diduga Umar Patek berhasil ditangkap aparat keamanan Pakistan awal Maret lalu.
Pemerintah Indonesia juga sudah mengirimkan tim khusus ke Pakistan untuk melakukan identifikasi orang yang ditangkap tersebut. Mereka terdiri dari unsur Kepolisian RI, BIN, dan Kementerian Luar Negeri. Namun hingga kini belum ada kepastian identitas sosok yang ditangkap di Pakistan tersebut.
Umar Patek menjadi rebutan empat negara. Selain Indonesia, tiga negara yakni Australia, Filipina, dan Amerika Serikat juga menginginkannya.
Menurut Marty, meski tidak ada perjanjian khusus yang mengatur tentang ekstradisi antara Indonesia dengan Pakistan, Marty optimistis Umar Patek bisa diboyong ke Indonesia. "Caranya bisa diekstradisi, repatriasi atau dihukum di Pakistan," kata Marty. Namun, menurut Marty, hal itu baru bisa dilakukan jika orang tersebut benar Umar Patek.
Amerika pernah mengumumkan akan memberikan hadiah satu juta dolar Amerika kepada siapa saja yang berhasil menangkap sosok yang juga dikenal sebagai Little Arab itu. Umar sendiri dipercaya merupakan bagian dari kelompok pemuda Indonesia, Malaysia dan Philipina yang melakukan pelatihan militer di Pakistan dan Afghanistan kurun waktu 1980-1990 an.
Sekembalinya dari negara konflik itu diduga kuat mereka mendirikan Jamaah Islamiyah yang dituduh Amerika sebagai kelompok teroris dan dipersalahkan terhadap serangkaian aksi toror di Indonesia. Selepas bom Bali, sejumlah sumber menyebut Umar kabur ke Philipina Selatan dan bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf sebagai pelatih militer.
source
Berkatalah Dengan Benar.....
Jangan Bosan2 Ngunjungi Blog Saya ya.